Everything Has Changed

Assalamualaikum.

Have you ever try taking one day, or maybe one hour, wasting your time, log in into your Facebook account or Twitter account, or Blogspot account and read your old posts till maybe 4 to 5 years ago? 

I did. Once or twice. I'm pretty sure not more than that as me myself don't even have enough time to read on the 'guidance' book of medicine, OHCM (short for Oxford Handbook of Clinical Medicine) that I can spend more times on unnecessary things. Enough. 

And of course, if you did, and if you practically the same as I am, you (as I did) how childish we are (it does take me few seconds to find the suitable word here) or to more extreme that I could be, stupid and I would say to the old me, gedik mengada ngada. And of course, I am ashamed of that. Of being that version of me. I cannot make any sense how people actually bare with me except that they are either literally very good friends, amazing friends indeed or hypocrisy took part. You know, being nice in front of us and talk behind our back. But would it matter now? 

No. And Yes. 

How it could be a NO and how it could be a YES? 

I would begin with YES, it does matter.
You know, some people they just living in the past (like I used to). Thinking about past glories and success, past stories. They don't move on. They might be, but not much. On some events, they just remember things that would humiliate one individual. They will remember you today as how they remember you years ago. They don't know you had changed and might even, they themselves don't change at all. So being in their shoes, they think other people are just like them. Staying in the same personality for years. 

But the most important is, it really should be NO, it doesn't matter.
Ayat cliche, sedangkan Allah memberi peluang kedua (ketiga, keempat and so on) kepada hambanya, apatah lagi kita sebagai hamba yang lemah boleh pula tak bagi peluang kepada diri kita untuk menerima perubahan kepada diri dan dalam orang lain. 
Tapi bagi mereka yang betul-betul cuba untuk memahami, mereka akan sedar that most people changed. Perubahan itu berlaku. Manusia menjadi lebih matang dek hari. Sedangkan lagu Ed Sheeran dan Taylor Swift pun menunjukkan yang 'Everything Has Changed'. Dan sudah tentu perkataan 'mereka' seharusnya ditukarkan kepada 'kita'.
Seseorang mungkin mengenali diri individu lain sebagai seorang yang teruk, tapi tak terkejut jika Allah bagi hidayah kepada dia, malam itu juga dia merasakan apa yang dilakukan selama ini teruk, dan terus mengambil wudhu', solat dan sujud memohon keampunan dia. Saya yakin ramai antara kita yang pernah merasainya dan saya yakin kita kadang kala merindukan perasaan itu. Ah! Satu perasaan yang benar mengusik jiwa, yang berkemungkinan besar tikar sejadah basah dek air mata. Teringat pula lagu 'Suara Hidayah' yang dinyanyikan oleh Nazrey Johani dan Akil Hayy. Sebetulnya, memang tepat setiap bait lirik lagu tersebut. 
Jangan terkejut jika hari ini dia tidak solat satu waktu pun, esok dia mula solat lengkap 5 waktu dan diserikan lagi dengan rawatib. 
Akhirnya kita yang malu. Malu judge orang lain sedangkan diri kita yang tiada perkembangan. 

Dalam cerita 'Divergent' apabila Tris (Beatrice) memilih Dauntless sebagai faction yang baru dan menghadapi kesukaran, ini adalah apa yang dibualkan dengan sahabatnya Christina.
"I'm the weakest one here"
"Then you will be the most improved"

And I really believe this just not happen in movies or novel (as of course Divergent trilogy obviously is adaptation from the trilogy written by Veronica Roth) but happen in real live. Sebab tu kita tak terkejut kalau tengok para muallaf yang jauh lebih better daripada kita yang sememangnya Islam dari lahir. Yes, betul, memalukan bagi kita untuk orang yang sedia dari lahir ialah Islam. Mungkin sebab mereka mencari dan mereka dapat dan mereka bersyukur mereka terkeluar daripada golongan melakukan kezaliman terhadap diri sendiri. 

Bila kita berhajat nak bertemu sahabat lama yang sudah bertahun kita tak jumpa, it is a very wise thing untuk pasang mind set yang the person who is going to stand in front of us might not be the same person who we used to know. Sebab kita tahu bahawa dalam diri kita pun, ada perubahan yang berlaku. Sikit atau banyak. Dan kita nak orang accept perubahan kita (especially kalau perubahan itu sesuatu yang baik) and hoping that they looking at you as the person you are today, now. Not you 10 years ago, masing-masing masih budak hingusan. To know each other again. Untuk bertaaruf again. To understand each other again. New you might include new way of talk, of delivering something, of thinking, of communicating, of socialising. 

Sebab sebenarnya hari-hari kita berubah. Kita nak berubah untuk jadi better person. Tapi yang penting untuk Allah. Hanya untuk Dia. Bukan untuk orang lain.
Sebab hidup kita nak diredhai Allah. 

Seeru 'ala barakatillah. 

Comments